Syngenta Dorong Produktivitas Padi Nasional Capai 10 Ton per Hektare
Syngenta dorong produktivitas padi nasional lewat Komunitas 10 Ton, inovasi teknologi, dan pendampingan petani untuk wujudkan pertanian berkelanjutan.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Produktivitas padi nasional terus meningkat berkat kontribusi nyata dari sektor swasta, salah satunya melalui inisiatif Syngenta Indonesia. Perusahaan agribisnis global ini sukses mendorong petani anggota Komunitas 10 Ton di Subang mencapai hasil panen hingga 10 ton per hektare, dua kali lipat dari rata-rata nasional sebesar 5–6 ton per hektare. Pencapaian tersebut menjadi bukti komitmen Syngenta dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga:
- Syngenta Luncurkan Buku Budidaya Padi dan Drone Learning Center
- Inovasi Incipio® 200 SC dari Syngenta Hadirkan Solusi Efektif Atasi Hama Padi
Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton, yang digelar pada 4 Oktober 2025 di Subang, menjadi tonggak keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan Syngenta. Acara ini dihadiri perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bupati Subang, Perum Bulog, KTNA, serta lebih dari 500 petani. Festival tersebut juga menampilkan demonstrasi panen, pemanfaatan drone pertanian, serta dialog interaktif antara petani, pemerintah, dan Syngenta.
Tenaga Ahli Menteri PPN/Kepala Bappenas Frans BM Dabukke, mewakili Menteri Rachmat Pambudy, menegaskan pentingnya kemitraan lintas sektor.
“Demi mencapai swasembada pangan dan beras, harus ada sinergi dan kolaborasi baik antara kementerian/lembaga di pemerintah, swasta, dan pelaku usaha,” ujarnya.
Inisiatif Komunitas 10 Ton merupakan bentuk nyata peran Syngenta dalam membantu petani mengoptimalkan hasil panen melalui pendampingan intensif, penerapan teknologi pertanian modern, dan praktik budi daya yang baik. Komunitas yang kini beranggotakan 20 petani dengan total lahan 1,5 hektare ini menjadi contoh sukses bagaimana inovasi dan edukasi dapat menggandakan produktivitas pertanian.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto, menegaskan peran strategis perusahaannya dalam mendorong ketahanan pangan nasional.
“Kami berharap inisiatif ini dapat jadi model pengembangan pertanian berkelanjutan yang direplikasi di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Keberhasilan Komunitas 10 Ton juga berdampak positif terhadap peningkatan produksi daerah. Kabupaten Subang, misalnya, mencatat produksi gabah kering mencapai 1 juta ton pada 2025, naik dari 900 ribu ton di tahun sebelumnya.
Sebagai bentuk dukungan jangka panjang, Syngenta meluncurkan buku panduan “Raih Hasil Optimal Budi Daya Padi”. Buku ini merangkum pengalaman lapangan dan solusi teknis yang dapat diakses secara gratis oleh petani dan masyarakat umum. Panduan tersebut diharapkan menjadi referensi praktis untuk mengatasi tantangan pertanian serta menyederhanakan informasi teknis agar mudah diterapkan.
Selain edukasi, Syngenta juga memperkenalkan pemanfaatan teknologi drone untuk mendukung praktik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Langkah ini mencerminkan visi Petani Maju Syngenta Indonesia, yaitu meningkatkan kesejahteraan petani (maximize profitability), mempercepat inovasi (accelerate innovation), dan mendorong pertanian berkelanjutan (joint effort in sustainability) dalam semangat kolaborasi (united one team).
Baca juga:
- Syngenta Indonesia Raih Top Innovation Choice Award 2024 untuk Inovasi Incipio® 200 SC
- Syngenta Luncurkan Insektisida Terbaru untuk Kendalikan Hama Penggerek Batang Padi Kuning
Melalui berbagai program tersebut, Syngenta membuktikan diri sebagai mitra strategis pemerintah dan petani dalam mewujudkan swasembada beras dan kedaulatan pangan nasional. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh, modern, dan berkelanjutan.