WICO Hentikan Bisnis Consumer Goods, Fokus ke Kesehatan
Posted by: Zeinal Wujud | 02-09-2025 13:58 WIB | 335 views
WICO resmi hentikan bisnis consumer goods akibat rugi berkelanjutan, beralih fokus ke layanan kesehatan yang dinilai lebih prospektif.

INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) resmi menghentikan kegiatan operasional pada lini bisnis consumer goods (CG). Keputusan ini diambil setelah segmen tersebut terus mencatatkan kerugian signifikan dan dinilai menjadi beban bagi kinerja keuangan perusahaan.
Baca juga:
- Eva Arisuci Rudjito, Pemimpin Kolaboratif di Balik Transformasi Cussons Baby
- Kedai Nescafé Hadirkan Konsep Kopi “On To Go” di Kota-Kota Indonesia
Manajemen WICO menegaskan bahwa prospek perbaikan di lini CG hingga saat ini belum menunjukkan perkembangan berarti. Jika dipaksakan berlanjut, segmen tersebut berpotensi mengganggu keberlangsungan usaha secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan memilih memusatkan sumber daya pada bisnis layanan kesehatan (healthcare/HEC) yang dinilai lebih menjanjikan dan memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang.
Proses penutupan lini bisnis CG dijadwalkan selesai dalam beberapa bulan mendatang. WICO memastikan seluruh kewajiban yang muncul dari keputusan ini tetap akan ditunaikan. Dalam keterbukaan informasi, manajemen menyampaikan, “Dengan demikian, terhitung sejak akhir Oktober 2025, kegiatan operasional pada lini bisnis consumer goods (CG) secara resmi dihentikan.” Perseroan juga menegaskan, “Perseroan juga tetap berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawabnya kepada seluruh pemangku kepentingan.”
Langkah strategis ini sejalan dengan kinerja keuangan WICO pada semester I-2025 yang menunjukkan penurunan tajam. Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp404,46 miliar, turun 40,61 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan Rp686,13 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Lini fast-moving consumer goods (FMCG) menjadi penyumbang utama penurunan tersebut. Segmen makanan dan minuman merosot 50,75 persen YoY menjadi Rp219,96 miliar. Sementara itu, segmen perawatan tubuh dan kosmetik tidak lagi memberikan kontribusi pendapatan, padahal tahun lalu masih mencapai Rp51,06 miliar.
Berbeda dengan CG, lini layanan kesehatan justru mencatatkan tren positif. Pendapatan dari bisnis farmasi tumbuh 17,17 persen YoY menjadi Rp38,09 miliar. Hal ini memperkuat alasan manajemen untuk mengalihkan fokus ke sektor kesehatan yang dinilai lebih berkelanjutan.
Meski beban pokok penjualan turun menjadi Rp363,24 miliar, perseroan belum mampu keluar dari tekanan kerugian. Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat naik 31,86 persen menjadi Rp66,59 miliar, dibandingkan rugi Rp52,75 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca juga:
- Dari Djarum ke Kopi Tubruk Gadjah: Langkah Diversifikasi Robert Budi Hartono
- Kopi Tubruk Gadjah, Andalan Grup Djarum di Pasar FMCG
Dengan berakhirnya bisnis consumer goods, WICO kini menatap masa depan dengan strategi baru yang berfokus pada layanan kesehatan. Langkah ini diharapkan mampu memperbaiki kinerja keuangan sekaligus memperkuat posisi perseroan di industri yang lebih prospektif.