Vivi Zubedi Tempuh Jalur Hukum Hadapi Produk Palsu

INFOBRAND.ID, Jakarta - Desainer ternama Indonesia, Vivi Zubedi, mengambil langkah tegas menghadapi maraknya peredaran produk palsu yang mengatasnamakan brand miliknya, ViviZubedi. Melalui pernyataan resmi di akun Instagram @mrsvivi dan @vzdarling, Vivi menyampaikan keprihatinannya atas praktik pemalsuan tersebut yang tidak hanya merugikan dari sisi finansial, tetapi juga merusak reputasi dan nilai eksklusivitas karya-karya orisinalnya.

Dalam keterangan tersebut, Vivi menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan produk palsu dengan label ViviZubedi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ia menegaskan bahwa tindakan ini berdampak luas dan merugikan berbagai pihak yang selama ini terlibat dalam rantai industri kreatif, termasuk konsumen dan reseller resmi.

Baca juga:

IKLAN INFOBRAND.ID

• Halo Eloise: Tas Lokal Simpel yang Siap Curi Perhatian
• Rahasia Sukses Memulai Bisnis Fashion dari Rumah

"Vivizubedi secara resmi menyampaikan bahwa telah ditemukan peredaran produk palsu yang mengatasnamakan brand kami dan telah beredar di sejumlah wilayah di Indonesia. Temuan ini sangat kami sayangkan karena sudah merugikan banyak pihak.

Menanggapi hal ini, VIVIZUBEDI telah mengambil langkah hukum yang tegas dan terukur terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

Peredaran produk palsu bukan sekadar pelanggaran terhadap merek, namun merupakan tindak kriminal yang memberikan dampak negatif tidak hanya bagi brand, tetapi juga bagi konsumen, reseller resmi, dan seluruh pelaku industri kreatif yang selama ini berkontribusi dalam membangun ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.

IKLAN INFOBRAND.ID

Sebagai brand lokal yang menjunjung tinggi nilai karya, integritas, dan kepercayaan publik, VIVIZUBEDI berkomitmen untuk terus:

1. Melindungi hak kekayaan intelektual kami melalui jalur hukum.
2. Meningkatkan sistem pengawasan terhadap keaslian produk.
3. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih produk asli dan membeli melalui jalur resmi," tulis keterangan resmi Vivi.

Sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Vivi juga mengungkapkan bahwa dirinya kerap menerima keluhan dari pelanggan yang merasa tertipu setelah membeli produk palsu yang beredar luas di pasaran. Ia menyayangkan kondisi tersebut karena selain berdampak pada citra brand, hal ini juga melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal.

"Pemalsuan adalah kejahatan. Bukan hanya merugikan brand, tapi juga konsumen dan seluruh ekosistem industri lokal," jelasnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

Lebih lanjut, Vivi menekankan bahwa proses menciptakan sebuah produk fashion tidaklah singkat dan sederhana. Dibutuhkan proses panjang mulai dari penciptaan ide, pengembangan desain, pembuatan sampel, hingga proses produksi yang matang. Hal ini belum termasuk strategi pemasaran dan pembangunan brand agar produk tersebut memiliki nilai dan daya saing di pasar.

"Kami percaya bahwa setiap karya layak untuk dilindungi. Pemalsuan bukan hanya pelanggaran etika, tetapi juga kejahatan yang merugikan banyak pihak," tegasnya.

Sebagai bentuk langkah nyata, Vivi mengajak komunitas pelanggannya yang dikenal dengan sebutan Vz Darling untuk mendukung gerakan anti-pemalsuan. Ia mendorong agar masyarakat membeli produk hanya dari jalur resmi, melaporkan dugaan pemalsuan kepada tim Customer Care ViviZubedi, serta berperan aktif dalam menyebarkan edukasi tentang pentingnya menghargai karya dan proses kreatif dari pelaku industri lokal.

Baca juga:

• Reseller Fashion Jadi Peluang Bisnis Paling Empuk
• Greisy Luncurkan Koleksi Busana Muslim untuk Idul Adha 2025

Langkah hukum ini menjadi penegasan bahwa brand lokal seperti ViviZubedi tidak akan tinggal diam menghadapi upaya-upaya yang merusak ekosistem industri kreatif yang tengah dibangun dengan kerja keras dan dedikasi tinggi.