Kumora Cookies: Dari Proyek Mahasiswa Jadi UMKM Unggulan

INFOBRAND.ID, Jakarta - Berawal dari sebuah proyek akademik, perjalanan Kumora Cookies membuktikan bahwa ide sederhana yang dikelola dengan serius dapat berkembang menjadi usaha yang sukses. Destia Ardha Dewati, mahasiswi yang menjadi pelopor usaha ini, memulai langkah bisnisnya pada 27 April 2024 melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).

Melalui program tersebut, Destia dan timnya diminta menciptakan produk inovatif yang memberi dampak positif bagi masyarakat. Mereka melihat peluang dari kekayaan laut Indonesia, khususnya ikan tuna yang kaya akan protein, serta daun kelor yang terkenal memiliki berbagai manfaat kesehatan dan aman dikonsumsi oleh semua kalangan. Dari dua bahan utama inilah tercipta produk camilan bernutrisi yang mereka beri nama Kumora Cookies.

Baca juga:

IKLAN INFOBRAND.ID

• Renaco: UMKM Olahan Kurma yang Tumbuh Lewat Rumah BUMN
• 5 Fakta Penting di Balik Polemik PKPU Kebab Baba Rafi

“Nama Kumora sendiri merupakan kepanjangan dari Kukis Ikan Tuna dan Moringa. Moringa sendiri adalah nama ilmiah dari tanaman kelor. Nama ini dipakai karena kukis kami dibuat dari daging ikan tuna dan daun kelor sebagai bahan utamanya,” ungkap Destia.

Produk ini tidak hanya dirancang sebagai makanan ringan, tetapi juga membawa misi sosial: membantu mengurangi angka stunting di Indonesia melalui penyediaan camilan bergizi.

Kumora Cookies tak berhenti pada pencapaian sebagai proyek mahasiswa. Sejak bergabung dengan Rumah BUMN BRI Jakarta Pusat pada 31 Juli 2024, usaha ini mendapatkan pembinaan yang komprehensif. Mulai dari pendampingan legalitas, seperti pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), PIRT, hingga sertifikat halal MUI, semuanya difasilitasi oleh Rumah BUMN. Langkah ini membuka jalan bagi Kumora Cookies untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

IKLAN INFOBRAND.ID

Bermarkas di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tim Kumora terus berinovasi. Kini, selain cookies manis, mereka juga mengembangkan produk baru bernama Kumora Crackers yang bercita rasa gurih. Produk ini dibuat dari ikan tuna dan daun katuk—tanaman yang dipercaya membantu meningkatkan produksi ASI.

“Selain Kumora Cookies yang hadir dengan cita rasa manis, kami juga sedang mencoba produk terbaru berupa Kumora Crackers dengan cita rasa gurih atau asin. Produk tersebut berbahan dasar ikan tuna dan daun katuk yang dikenal bagus untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Jadi, kalau Kumora Cookies fokus kami pada anak-anak dan ibu hamil, sementara Kumora Crackers pada anak-anak dan ibu pasca melahirkan,” jelasnya.

Saat ini, Kumora Cookies telah dipasarkan tidak hanya di Jakarta, tapi juga menjangkau wilayah seperti Yogyakarta, Tegal, Ciamis, dan Purwokerto. Pemasaran dilakukan secara daring melalui platform seperti TikTok Shop dan Shopee. Dengan model penjualan pre-order yang terstruktur, usaha ini mampu menghasilkan omzet hingga Rp2 juta per bulan, sembari para pendirinya tetap menjalankan aktivitas perkuliahan.

IKLAN INFOBRAND.ID

“Sebagai pengusaha yang juga masih berstatus mahasiswa tingkat akhir, kami mendapatkan banyak sekali manfaat dan pengalaman. Kami bisa memanajemen waktu dengan lebih baik, mengingat sistem jualan kami pakai sistem pre-order. Jadi, kami mengumpulkan pesanan, baru kemudian ke tahap produksi. Cara-cara menjalankan usaha yang efektif itu kami dapatkan dengan bergabung di Rumah BUMN BRI ini,” ungkapnya.

Rumah BUMN BRI Dorong UMKM Tembus Pasar Global

Dukungan dari Rumah BUMN BRI tidak hanya terbatas pada pembinaan internal usaha. Menurut Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, program ini terbukti efektif dalam memberdayakan pelaku usaha mikro hingga ultra mikro. Dengan pendekatan digitalisasi dan pelatihan intensif, banyak UMKM yang mampu berkembang bahkan menembus pasar internasional.

Tercatat hingga saat ini, lebih dari 446 ribu UMKM telah tergabung dalam ekosistem Rumah BUMN BRI. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99.897 UMKM telah Go Digital, 73.832 telah aktif Go Online, dan 872 bahkan telah mencapai level Go Global. Sebaran sektor UMKM yang dibina mencakup industri kreatif—seperti kuliner, fashion, dan kerajinan tangan—hingga sektor-sektor produktif lain seperti pertanian, peternakan, dan perikanan.

Baca juga:

• Keripik Woh Tembus 11 Negara Berkat Dukungan Kemendag
• Sila Artisan Tea, UMKM Teh Lokal Bogor yang Tembus Pasar Dunia

Kisah Kumora Cookies menjadi contoh nyata bagaimana inisiatif mahasiswa yang mendapatkan dukungan ekosistem yang tepat dapat tumbuh menjadi bisnis yang menjanjikan dan berkontribusi bagi masyarakat. Dengan visi yang kuat dan pembinaan yang berkelanjutan, usaha seperti ini tidak hanya mampu bertahan, tapi juga berkembang menuju skala nasional bahkan global.