Mengenang Harjo Sutanto, Pendiri Wings Group yang Mengukir Jejak Besar dalam Dunia Bisnis
Posted by: Zeinal Wujud | 12-09-2025 14:11 WIB | 373 views
Mengenang Harjo Sutanto, pendiri Wings Group, yang wafat di usia 102 tahun dan meninggalkan warisan bisnis besar bagi Indonesia.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Berita duka menyelimuti dunia bisnis Indonesia. Joseph Harjo Sutanto, salah satu pendiri konglomerasi besar Tanah Air, Wings Group, wafat pada Rabu, 10 September 2025. Dalam pengumuman keluarga yang disampaikan pada Jumat (12/9/2025), Harjo Sutanto meninggal dunia dalam usia 102 tahun. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Adi Jasa, Surabaya.
Baca juga:
- WINGS Food Hadirkan ‘Pondok Rehat’ untuk Pemudik Lebaran 2025, Dukung Perjalanan Nyaman dan Menyenangkan
- Mie Sedaap Perkuat Daya Saing dengan Kampanye Ramadan "BuBaRan" Bersama The Changcuters
"18 September 2025 misa keberangkatan pukul 08.00 WIB dilanjutkan dengan pemakaman di Makam Sukerejo, Pasuruan," dikutip dari pengumuman tersebut.
Harjo meninggalkan empat anak, yakni Hanny Sutanto, Silvana Sutanto (+), Lanny Sutanto, dan Fifi Sutanto. Dari anak-anaknya, Harjo memiliki sembilan cucu dan lima cicit, serta 17 keponakan termasuk pengendali Grup Victoria, Suzanna Tanojo. Kepergian Harjo menjadi kehilangan mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia usaha Indonesia yang turut menyaksikan perjalanan panjangnya membangun salah satu merek legendaris negeri ini.
Perjalanan Panjang Membangun Sayap Bisnis
Wings Group pertama kali berdiri di Surabaya pada 1948 dengan nama Fa Wings. Harjo Sutanto yang berasal dari Tulungagung, bersama rekannya Ferdinand Katuari dari Yogyakarta, memulai usaha ini dari nol. Kala itu, mereka memproduksi sabun batangan merek Wings Soap di pabrik kecil di Jalan Kalisosok Kidul No. 2 Surabaya dengan hanya enam orang karyawan.
Perusahaan kemudian meluncurkan sabun krim merek Ekonomi pada 1971. Produk ini laris di kalangan menengah ke bawah, menjadi pijakan penting dalam memperluas pasar. Melihat respons pasar yang luar biasa, Wings melakukan modernisasi pemasaran—menambah pusat distribusi, menggencarkan promosi lewat iklan, pameran, hingga program penjualan langsung.
Pada 1974, Wings membuka kantor pemasaran di Jakarta, tepatnya di Cempaka Putih, yang dipimpin oleh Teddy Jeffrey Katuari, anak dari Ferdinand Katuari. Dua tahun berselang, perusahaan mendirikan PT Sayap Mas Utama untuk memproduksi pasta sabun dan wadah plastik.
Satu dekade setelah merilis sabun Ekonomi, Wings memperkenalkan merek sabun baru seperti Wings Biru dan Dangdut, disusul produk sabun Nuvo Family dan detergen Daia pada awal 1990-an. Tahun 1989 menjadi tonggak penting saat Wings beraliansi dengan Lion Corporation asal Jepang dan mendirikan PT Lion Wings. Kolaborasi ini melahirkan berbagai produk perawatan diri seperti pasta gigi Ciptadent, Systema, Kodomo, serta sampo Emeron, Zinc, dan Serasoft.
Kini, Wings Group telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan besar di sektor barang kebutuhan rumah tangga, memproduksi berbagai produk mulai dari sabun, deterjen, pewangi, hingga mie instan. Bahkan, perusahaan ini juga merambah sektor keuangan melalui kepemilikan saham di PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. (MASB).
Baca juga:
- Wings Food Luncurkan Aquviva, Ramaikan Pasar AMDK
- Wings Food kembali Gelar "Pesta Kuliner Sedaap 2025"
Kepergian Harjo Sutanto menandai berakhirnya sebuah era. Namun, jejaknya dalam membangun merek-merek yang akrab di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia akan terus menjadi warisan yang menginspirasi para pelaku bisnis dan generasi penerus dunia usaha di Tanah Air.