Laba Gudang Garam Anjlok, Saham Turun dan Kabar PHK Massal Jadi Sorotan
Posted by: Zeinal Wujud | 08-09-2025 14:25 WIB | 402 views
Laba Gudang Garam anjlok 87% di semester I 2025, saham turun, dan kabar PHK massal muncul. Industri rokok hadapi tekanan berat dari cukai hingga daya beli.

INFOBRAND.ID, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk tengah menghadapi tekanan berat baik dari sisi kinerja keuangan maupun persepsi publik. Perusahaan melaporkan penurunan laba bersih hingga 87 persen pada semester I 2025, sementara harga sahamnya juga merosot tajam di tengah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Baca juga:
- Dari Djarum ke Kopi Tubruk Gadjah: Langkah Diversifikasi Robert Budi Hartono
- Kopi Tubruk Gadjah, Andalan Grup Djarum di Pasar FMCG
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, Gudang Garam hanya mampu mencetak laba bersih Rp120,2 miliar, turun drastis dibandingkan Rp925,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba per saham pun ikut tergerus menjadi Rp61 per lembar, jauh lebih rendah dari Rp481 pada semester I 2024.
Penurunan laba terutama disebabkan oleh melemahnya pendapatan di tengah tingginya beban produksi. Hingga Juni 2025, pendapatan Gudang Garam tercatat Rp44,36 triliun, turun dari Rp50,02 triliun pada paruh pertama 2024. Beban pokok pendapatan tetap tinggi di Rp40,58 triliun, dengan porsi terbesar berasal dari kewajiban pita cukai dan pajak rokok sebesar Rp32,89 triliun. Setelah dikurangi beban usaha Rp3,41 triliun dan beban bunga Rp219,3 miliar, laba sebelum pajak menyusut menjadi Rp294,3 miliar.
Dari sisi keuangan, total liabilitas perusahaan per 30 Juni 2025 sebesar Rp18,73 triliun. Meski lebih rendah dibanding Rp23,02 triliun pada akhir 2024, utang jangka pendek masih mendominasi, termasuk pinjaman bank Rp5,2 triliun, mayoritas dari BNI, BCA, dan Bank Mandiri. Gudang Garam juga menanggung utang cukai, PPN, serta pajak rokok sebesar Rp8,84 triliun, ditambah liabilitas lain seperti utang dividen Rp962 miliar.
Tekanan finansial ini ikut tercermin pada pergerakan saham. Pada perdagangan Senin (8/9/2025) pukul 10.30 WIB, harga saham Gudang Garam (GGRM) ambles 3,41 persen ke posisi Rp8.500. Secara tahun berjalan, saham GGRM sudah melemah 35,78 persen.
Pelemahan saham terjadi di tengah kabar PHK massal. Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan suasana perpisahan sejumlah pekerja yang disebut terdampak PHK, meski belum jelas apakah video tersebut baru atau lama. Hingga kini, manajemen Gudang Garam belum memberikan klarifikasi resmi terkait kabar itu.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menanggapi isu tersebut dengan serius. "Bila benar terjadi PHK di PT Gudang Garam, ini membuktikan daya beli masyarakat masih rendah sehingga produksi menurun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/9).
Ia menambahkan, persoalan terbatasnya pasokan tembakau, minim inovasi produk, serta kenaikan cukai turut memperburuk kondisi industri. Said mengingatkan bahwa PHK di Gudang Garam berpotensi menimbulkan dampak berantai ke sektor lain. "Bisa jadi ratusan ribu buruh berpotensi kehilangan pekerjaan," katanya.
Baca juga:
- PT Delta Sukses Teknologi Dorong Inovasi dan Regulasi dalam Industri Rokok Elektrik di Indonesia
- Bopong, Bentoel Group "The Best Cause Promotion Program" Indonesia Corporate Sustainability Initiatives 2024
Para pelaku usaha dan pemangku kepentingan kini menantikan langkah strategis dari manajemen maupun pemerintah. Intervensi kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah, dinilai krusial untuk menjaga keberlangsungan industri rokok nasional yang melibatkan jutaan pekerja dalam rantai produksinya.