Konsistensi Eva Mulia Clinic Bertahan Sejak 1977
Posted by: Zeinal Wujud | 11-09-2025 13:22 WIB | 172 views
Kisah Eva Mulia Clinic bertahan sejak 1977 dengan strategi bisnis tulus, jujur, dan konsisten di tengah persaingan klinik kecantikan modern.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Dalam industri kecantikan yang terus berkembang pesat, hanya sedikit bisnis yang mampu bertahan lintas dekade. Salah satu yang berhasil membuktikannya adalah Eva Mulia Clinic. Berdiri sejak 1977, klinik ini tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang dengan membuka cabang baru secara bertahap. Di tengah maraknya klinik kecantikan modern, kisah ketahanan Eva Mulia menjadi inspirasi bagi banyak pelaku bisnis.
Baca juga:
- Skincare Korea Dermafirm Resmi Hadir di Indonesia
- dr. Zie Rilis Skincare Perdana Setelah Persiapan 3 Tahun
Didirikan oleh dr. Eva Muliaty setelah menempuh pendidikan kecantikan di China, klinik ini kini dikelola oleh generasi berikutnya, yakni dr. Eddy Widjaja. Saat ini, Eva Mulia Clinic telah memiliki jaringan di berbagai wilayah seperti Grogol, Kebayoran Baru, Karawaci, Ciledug, Kelapa Gading, Tebet, Bintaro, Bekasi, Citra Raya, dan yang terbaru di Depok.
Menurut dr. Eddy, pembukaan cabang Depok merupakan respons terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat di wilayah penyangga Jakarta, terutama pasien dengan kasus kulit akut yang membutuhkan penanganan cepat. Pemilihan lokasi ini bukan semata karena letaknya yang strategis, tetapi juga karena banyaknya permintaan langsung dari pasien, termasuk mahasiswa dan pekerja kantoran.
Menyesuaikan dengan selera pasar, konsep interior klinik turut diperbarui agar relevan dengan generasi muda. “Kalau dulu desainnya klasik-modern, sekarang kami sesuaikan dengan selera milenial dan Gen Z. Yang penting, pasien merasa nyaman dan senang,” ujar dr. Eddy di Grand Opening Klinik Eva Mulia Depok.
Selain pembaruan desain, cabang Depok juga dilengkapi fasilitas sesuai regulasi terbaru dan kebutuhan pasien, seperti ruang VIP, layanan tambahan, serta teknologi skin analyzer untuk mengevaluasi kondisi kulit sebelum konsultasi dengan dokter. Hal ini bertujuan memastikan hasil diagnosis yang lebih akurat.
Bagi dr. Eddy, kunci utama keberlangsungan Eva Mulia Clinic bukanlah strategi pemasaran agresif, melainkan konsistensi nilai. “Saya dan Ibu (dr. Eva) menganggap pasien seperti keluarga sendiri. Klinik ini kami rawat seperti tubuh kami sendiri. Kami tidak mengejar viral, tidak pakai KOL, dan tidak mengandalkan promosi bombastis. Kami ingin pertumbuhan yang berkelanjutan, bukan yang meledak lalu hilang,” jelasnya.
Pendekatan konservatif ini menjadikan Eva Mulia dikenal berhati-hati dalam memberikan perawatan. Fokus utama mereka bukan pada hasil instan, tetapi pada keamanan jangka panjang. “Kalau mau cepat putih, silahkan ke tempat lain. Tapi risikonya tinggi. Kami tidak ingin pasien terkena efek samping seperti iritasi, kulit menghitam, tumbuh bulu, bahkan kanker kulit akibat krim berbahaya,” tambahnya.
Sejak awal, klinik ini dikenal sebagai solusi utama masalah jerawat dan melasma (flek hitam). Kini, layanannya berkembang mencakup anti-aging, slimming, botox, DNA salmon, hingga infus vitamin. Meski layanan bertambah, harga perawatan tetap terjangkau, mulai dari Rp 90.000 untuk facial dasar. “Dulu harga facial dulu Rp 30.000 sekarang Rp 90.000 tapi fasilitas dan hasilnya tidak main-main. Kalau tidak ada hasilnya, percuma,” jelas dr. Eddy.
Ia menegaskan bahwa klinik ini konsisten menjaga harga dan mengutamakan keamanan kulit pasien. “Zaman sekarang kompetitor itu banyak dan sedangkan dulu kan tidak ada yang namanya dokter estetika. Tapi dokter Eva hanya terima pasien dengan permasalahan kulit. Dari dulu terkenal karena menangani masalah jerawat. Kita spesialisnya pendekatannya ke pasien dan rencana akan buka toko di Cibubur. Karena kita konservatif kita berjalan pelan-pelan dan orientasi bisnisnya kita berbeda,” lanjutnya.
Baca juga:
- Harlette Beauty, Skincare Lokal Siap Mendunia
- Primaya Evasari Hospital Hadirkan BIRU Aesthetic Center
Dengan pengalaman lebih dari 45 tahun, dr. Eddy menekankan bahwa Eva Mulia Clinic bukan sekadar tempat perawatan kecantikan, melainkan pusat perawatan dengan pendekatan medis, emosional, dan etis. “Kami bukan klinik yang mengejar tren. Kami ingin mewariskan ini untuk anak-cucu kami. Jadi kami jaga prinsipnya dari awal, aman, jujur, dan konsisten,” tutup dr. Eddy.